Semenjak wabah corona ini menyebar membuat
sekolah dialihkan di rumah, semua pekerjaan dialihkan di rumah, ribuan karyawan
di PHK, dan masih banyak pihak yang sangat dirugikan. Semenjak wabah corona ini
menyebar juga membuat sebagian waktu kuhabiskan untuk membaca, walaupun itu
novel ehehe. Dampak dari corona yang paling terasa adalah orangtua. Selain harus work from home, mereka juga harus
mendampingi anak mereka yang juga belajar di rumah.
Berjalan dua bulan tentu membuat anak-anak jenuh,
orangtuapun sudah mulai mengeluh, guru hanya bisa memberi petuah-petuah agar
mereka kembali patuh. Nyatanya itu tidak mudah. Bukan perkara salah siapa atau
harus ditanggungjawabkan untuk siapa. Ini tanggungjawab bersama, butuh
kesadaran bersama karena datangnya pandemi ini pun bukan rencana. Jadi haruslah saling memahami ditengah pandemi ini.
Dariku yang juga terkena dampak dari pandemi ini,
melihat anak-anak yang sudah mulai enggan mengerjakan tugas, sudah mulai enggan
membaca pesan yang kukirimkan. Aku yakin mereka mulai bosan dengan tidak ada uang
jajan, tidak bertemu teman, hanya dengan tugas yang jadi pemandangan. Hanya saja
dalam hal ini, akupun masih belajar agar mereka tidak menyalahkan keadaan,
tidak mengeluhkan guru karena selalu memberikan tugas yang mereka sebenarnya
butuh dijelaskan.
Aku yakin dengan mereka yang memang dari
didikan orangtua yang disiplin akan selalu mengerjakan tugas dengan rajin. Eh
bukan berarti ada orangtua yang tidak disiplin, aku yakin semua orangtua
menginginkan yang terbaik hanya saja dalam hal belajar anak-anak memang butuh
stimulus khusus dari orangtua seperti kata mbak najeela shihab.
Dalam hal ini aku pun sama dengan mereka, sama-sama terus belajar. Seperti kata ibu butet manurung “saya belajar menjadi guru dari ketidaksempurnaan guru-guru di sepanjang hidup saya. Sedangkan guru idola saya adalah murid-murid saya.” Dari sinipun aku yang hanya seorang perempuan yang akan terus belajar bersama mereka dengan mencoba tidak menyalahkan mereka ketika merekapun sudah mulai bosan dengan pembelajaran serba dirumah ini. Semoga dengan adanya pandemi ini menjadikan pelajaran yang berturut-turut bagiku ataupun semuanya. Belajar memahami diri ditengah pandemi ketika biasanya ingin sekali libur dan di rumah aja sekarang malah ingin menyibukkan diri di aktifitas yang menguras tenaga tapi menyenangkan.
Bumi membaiklah, ada sejuta doa untukmu.
Ramadhan menulis part 1
Tema : WFH, tanggung jawab guru atau ortu?
Dalam hal ini aku pun sama dengan mereka, sama-sama terus belajar. Seperti kata ibu butet manurung “saya belajar menjadi guru dari ketidaksempurnaan guru-guru di sepanjang hidup saya. Sedangkan guru idola saya adalah murid-murid saya.” Dari sinipun aku yang hanya seorang perempuan yang akan terus belajar bersama mereka dengan mencoba tidak menyalahkan mereka ketika merekapun sudah mulai bosan dengan pembelajaran serba dirumah ini. Semoga dengan adanya pandemi ini menjadikan pelajaran yang berturut-turut bagiku ataupun semuanya. Belajar memahami diri ditengah pandemi ketika biasanya ingin sekali libur dan di rumah aja sekarang malah ingin menyibukkan diri di aktifitas yang menguras tenaga tapi menyenangkan.
Bumi membaiklah, ada sejuta doa untukmu.
Ramadhan menulis part 1
Tema : WFH, tanggung jawab guru atau ortu?