Selamat hari buruh sedunia
Di liburan corona yang kesekian membuatku
selalu mencari tau hal-hal baru tentang bagaimana cara belajar masyarakat adat
yang belum mengenal dunia modern. Aku selalu tertarik dengan kekayaan negeri ini. Ternyata banyak dari kelompok mereka belum
bisa membaca dan bahkan enggan belajar membaca. Yang sangat jadi masalah adalah
masyarakat di negeri sendiri membohongi mereka dengan tak tau diri. Negeri yang mempunyai kekayaan alam yang luar biasa ini bisa-bisanya menjatuhkan sesama masyarakat sendiri. Menebang pohon tanpa mempertimbangkan kehidupan masyarakat didalamnya menjadi kebiasaan yang wajar untuk menyelamatkan kebutuhan ekonomi diri sendiri.
Aku begitu merinding ketika dengan mudahnya
mereka membohongi. Sedangkan yang dibohongipun selalu mengiyakan saja karena
tertipu makanan modern sekardus. Banyak ternyata yang akhirnya kuketahui. Dari bagaimana
masyarakat negeri saling membohongi, ada sebagian lembaga masyarakat yang tidak
dipertanggungjawabkan arah dan geraknya, bahkan pemerintahan yang dari rakyatpun seakan tak mau
tau.
Dariku yang hanya seorang pembelajar dan
rakyat biasa ini, hanya bisa sedih dan termangu. Bagaimana tidak, aku lahir dan
besar di tempat yang semuanya sudah terpenuhi nyatanya tidak ada kontribusi
untuk negeri. Bahkan aku baru tau ternyata semenyeramkan itu kehidupan di
kelompok yang belum terjamah teknologi. Mereka butuh pendidikan yang bisa mengerti keadaan mereka. Ah ya, aku ingat perkataan mas fawwaz dibukunya yang menyublim disela hujan "pendidikan itu yang datang dengan belajar bukan mengajar. yang berpihak, bukan yang mensubordinatkan." Ternyata aku memang harus lebih banyak belajar, karena negeri ini harus baik-baik saja. Denganku yang tidak bisa berbuat banyak, maka setidaknya yang kulakukan tidak boleh sama dengan mereka yang mengaku masyarakat negeri ini ternyata saling membohongi.
Ramadhan menulis part 2
Tema: Lingkungan hidup dan ekonomi global
Tema: Lingkungan hidup dan ekonomi global
Tulisan ini mengajarkanku untuk terus belajar dan belajar dalam setiap keadaan. Terus menulis kawan dunia menunggumu
BalasHapus