Assalamualaikum warohmatullai wabarokatuh :-)
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu baik ya. Kali
ini memasuki ramadhan menulis part 8, antara sedih akan segera berakhir dan
senang karena sudah tidak ada deadline lagi ehehehe. Ketika bicara wabah pasti kita sudah mulai
jenuh, bosan dan ingin segera beranjak dari rumah. Hanya saja itu tak pantas
untuk kuucapkan. Banyak dari kita seakan menutup diri dengan segala keberkahan
yang ada ini dan erus menerus mengeluhkan keadaan.
Ingin bosan namun tak pantas ketika melihat
lalu lalang bapak gojek dengan segala keterbatasannya tetap melakukan pekerjaan
yang mengharuskan mereka untuk tidak dirumah. Apalagi dengan sepinya orderan
akrena orang-orang takut untuk memesan di luar.
Ingin bosan namun tak pantas ketika melihat
ibuk-ibuk pagi buta pergi ke pasar dengan segala harap mereka agar dagangan
yang dijualnya segera habis yang nyatanya kadang mereka harus rela sayuran dan
buah-buahan masih banyak sampai membusuk.
Ingin bosan namun tak pantas ketika melihat
bapak penjual kayu atau sejenis perabotan kayu yang dibopong dnegan pundak atau
dengan menggunakan sepedah pancal berkeliling dari ujung ke ujung menantikan
ada orang yang memanggil untuk membeli
Ingin bosan namun tak pantas, siapa aku ini
berani-beraninya bosan dengan kegiatan ditengah wabah padahal banyak sekali
yang ingin diposisi ini. Mari kita buka mata lebar-lebar, memakanai semuanya dengan sudut pandang positif ketika kita ingin
bosan karena apa yang kita bosankan ini adalah mimpi para pejuang yang berada
di jalanan. Eh, ini pesan untukku juga.
Ramadhan menulis part 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar